Senin, 20 Januari 2014

Texaco : Masalah Ekuador

Pada tahun 1964, atas undangan pemerintah Ekuador, Texaco inc. memulai operasi melalui anak perusahaan, TexPet, di wilayah amazon Ekuador. Tujuan dari proyek ini adalah untuk "mengembangkan sumber daya alam Ekuador dan mendorong kolonisasi daerah ini." texpet adalah pemilik minoroty proyek dan mitra kerjanya adalah Petroecuador, yang compani minyak milik pemerintah.
            Selama tahun sejak 1968 hingga 1992, konsorsium diekstrak 1,4 milyar barel minyak dari operasi Ekuador. Ekuador manfaat sangat selama periode ini. Ekuador menerima sekitar 98 persen dari semua uang yang dihasilkan oleh konsorsium dalam bentuk royalti, pajak, dan pendapatan. sama sekali, jumlah ini mewakili lebih dari 50 persen dari produk nasional bruto Ekuador selama periode itu.
            Texpet operasi selama bertahun-tahun menyediakan lapangan kerja bagi 40 karyawan dan sekitar 2000 pekerja kontrak, sehingga menguntungkan hampir 3000. Keluarga Ekuador langsung, di samping ribuan warga Ekuador yang dipasok kebutuhan perusahaan untuk barang dan jasa. juga, texpet membuat kontribusi yang signifikan terhadap Guayaquil, Quito, dan politeknik Loja dan instituation lain pendidikan tinggi. minyak di-industri sumber kehidupan Ekuador tahun $ 1 milyar per yang bertanggung jawab atas 50 persen dari pendapatan ekspor dan 62 pf persen anggaran fiskal.
            Sayangnya, masalah juga muncul. meskipun Petroecuador mengakuisisi 100 persen kepemilikan pipa transecuadorian pada tahun 1986, texpet masih menyumbang 88 persen dari seluruh produksi pipa minyak dan dioperasikan pada tahun 1987 ketika pecah dan dikuburkan oleh tanah longsor. Tumpahan dari 16,8 juta galon terjadi, yang Texaco disebabkan oleh gempa bumi besar yang melanda Ekuador.
            Tumpahan ternyata terjadi juga meskipun Texaco menarik diri dari konsorsium pada tahun 1992 secara keseluruhan (setelah mengundurkan diri untuk menjadi mitra minoritas diam pada tahun 1990), tiga tuntutan yang diajukan terhadap dalam aquinda-bersatu menyatakan (November 1993), sequihua yang (Agustus 1993), dan Jota (dalam 19940. pribumi yang meluncurkan tuntutan hukum menuduh bahwa, selama dua dekade pengeboran minyak di amazon itu, Texaco membuang lebih dari 3000 galon minyak mentah sehari-jutaan galon total-ke lingkungan. Masyarakat adat mengatakan sungai mereka, sungai, dan danau sekarang terkontaminasi, dan ikan dan liar game yang pernah dibuat pasokan makanan mereka sekarang hancur tanya mereka. Dalam gugatan yang Texaco kompensasi mereka dan membersihkan perairan landand mereka.
            Aquinda maria mengatakan bahwa bentuk air yang terkontaminasi sumur minyak di dekatnya dibor oleh anak perusahaan Texaco menyebabkan dia menderita ilments perut kronis dan ruam yang dapat ia kehilangan sejumlah babi dan ayam. aquinda dan 76 warga Amazon lainnya mengajukan gugatan $1.500.000.000 di New York terhadap Texaco. Gugatan class action, mewakili 30.000 orang, lebih lanjut menuduh Texaco yang bertindak "dengan mengabaikan berperasaan untuk kesehatan, kesejahteraan, dan keselamatan dari penggugat" dan bahwa "skala besar pembuangan limbah berbahaya tidak diobati dan perusakan habitat hutan hujan tropis, merugikan masyarakat adat dan harta benda mereka, "menurut tindakan kelompok Ekuador lingkungan hidup ekologis, Texaco menghancurkan lebih yang 1 juta hectared hutan tropis, menumpahkan 74 juta liter minyak, dan teknologi usang digunakan yang menyebabkan pembuangan 18 juta liter limbah beracun. Jaringan aksi hutan hujan, sebuah organisasi san Fransisco berbasis, mengatakan efek termasuk produksi tanaman miskin di daerah bencana, invasi tanah suku, serangan seksual yang dilakukan oleh para pekerja minyak, dan hilangnya hewan buruan (yang akan memasok makanan bagi masyarakat adat).
            Audit dilakukan untuk mengatasi dampak operasi pada tanah, air, dan udara dan untuk menilai kepatuhan terhadap undang-undang lingkungan, peraturan, dan praktek yang berlaku umum operasi. dua diakui secara internasional dan perusahaan konsultan independen, AGRA bumi & lingkungan. dan Ekskutif di Fugro-McClelland, melaksanakan audit di Ekuador. Masing-masing secara independen menyimpulkan bahwa texpet bertindak secara bertanggung jawab dan bahwa tidak ada dampak lingkungan abadi atau signifikan dari operasi bekas. Meskipun demikian, texpet setuju untuk memperbaiki dampak yang terbatas dan lokal disebabkan operasinya. pada 4 Mei 1995, menteri Ekuador energi dan tambang, presiden Petroecuador, dan texpet sidned kontrak untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan lingkungan dan pelepasan dari kewajiban, tanggung jawab, dan klaim berikut negosiasi dengan pejabat pemerintah Ekuador mewakili kepentingan kelompok-kelompok adat di Oriente tersebut. dalam upaya pemulihan, memproduksi sumur dan lubang sebelumnya digunakan oleh texped ditutup, menghasilkan sistem air telah diubah, dibersihkan tanah tersebut ditanam kembali, dan tanah terkontaminasi adalah direhabilitasi.
            Semua tindakan yang diambil telah diperiksa dan disertifikasi oleh pemerintah Ekuador. Tambahan, texped mendanai program-program sosial dan kesehatan di seluruh wilayah operasi, seperti apotik medis dan limbah dan sistem air minum. Kontrak yang melunasi seluruh klaim oleh Petroecuador dan Republik Ekuador melawan afiliasi untuk semua hal yang timbul dari operasi konsorsium.
            Pada musim panas 1998, proyek remediasi $ 40 juta diselesaikan, pada 30 September 1998, Ekuador menteri energi dan pertambangan, presiden Petroecuador, dan manajer umum petroproduccion menandatangani rilis final klaim dan pengiriman peralatan. Dokumen ini menyelesaikan persetujuan pemerintah Ekuador pekerjaan rehabilitasi lingkungan texpet dan lebih lanjut menyatakan bahwa texpet sepenuhnya mematuhi seluruh kewajiban yang ditetapkan dalam perjanjian remediasi ditandatangani pada tahun 1995.
            Sementara itu, di negara-negara bersatu, Texaco membuat argumen berikut melawan tiga tuntutan hukum:
·         Kegiatan yang sesuai dengan hukum Ekuador, dan standar industri minyak internasional.
·          Kegiatan yang dilakukan oleh sebagian besar tenaga kerja-yang Ekuador Texaco percaya akan selalu bertindak untuk kepentingan masyarakat nya / negara.
·         Semua investasi / operasi telah disetujui dan dipantau oleh pemerintah Ekuador dan Petroecuador.
·         Semua kegiatan dilakukan dengan andapproval pengawasan dari pemerintah Ekuador.
·         Tindakan ramah lingkungan digunakan, seperti helikopter, bukan jalan.
·         Kesehatan Ekuador meningkat selama Texaco tahun adalah di Ekuador.
·         Sembilan puluh delapan persen dari uang yang dihasilkan tinggal di Ekuador-50 persen dari PDB selama periode tersebut.
·         Pekerjaan disediakan untuk 2.800
·         Uang diberikan untuk sekolah-sekolah.
·         Perusahaan rekayasa independen tidak menemukan kerusakan abadi.
·         Program pemulihan $ 40 juta mulai per satu perjanjian dengan pemerintah Ekuador.
·         Pengadilan tidak boleh mengatur kegiatan di luar negeri.
            Tiga tuntutan hukum dipecat untuk sama-sequihua alasan pada tahun 1996, dan Jota pada tahun 1997. Gugatan aquinda, misalnya, diluncurkan di New York (dimana Texaco memiliki kantor pusat badan) karena Texaco tidak lagi memiliki bisnis di Ekuador dan tidak bisa digugat di sana. kasus ini ditolak oleh pengadilan New York pada November 1996 atas dasar bahwa hal itu harus didengar di Ekuador. gagal itu, pemerintah harus Ekuador telah terlibat dalam kasus tersebut juga, atau bahwa kasus harus telah diajukan terhadap pemerintah dan Petroecuador milik negara serta Texaco. Pada saat itu pemerintah Ekuador tidak terlibat dan mengajukan banding atas keputusan tersebut. ini adalah pertama kalinya pemerintah asing telah menggugat sebuah perusahaan minyak AS di Amerika Serikat untuk kerusakan lingkungan. selain itu, pada tahun 1997, para penggugat dalam aquinda dan kasus-kasus Jota juga mengajukan banding keputusan pengadilan distrik tersebut.
            Pada 5 Oktober 1998, pengadilan banding AS dikirim kembali kedua kasus ke pengadilan distrik untuk dipertimbangkan lebih lanjut pada apakah mereka harus procced di Ekuador atau amerika serikat. pengajuan tertulis diajukan pada 1 Februari 1999. Texaco telah lama berpendapat bahwa tempat yang tepat untuk kasus ini adalah karena Ekuador penghasil minyak operasi berlangsung di Ekuador di bawah kontrol dan pengawasan pemerintah Ekuador dan pengadilan Ekuador telah mendengar kasus serupa terhadap perusahaan lain. itu adalah posisi Texaco bahwa US pengadilan shouold tidak mengatur kegiatan negara-negara bersatu. pada kenyataannya, Texaco mengklaim duta Ekuador, perwakilan resmi pemerintah Ekuador, dicatat dalam sebuah surat kepada pengadilan distrik bahwa Ekuador tidak akan membebaskan kekebalan kedaulatannya.
            Meskipun argumen Texaco, kasus itu dikirim kembali ke pengadilan yang melemparkannya keluar, atas dasar bahwa pemerintah Ekuador memang memiliki hak untuk campur tangan. pertanyaan apakah kasus tersebut bisa dicoba di Amerika Serikat atau Ekuador dalam keadaan sekarang akan diputuskan. Texaco mengklaim bahwa ia telah melakukan yang memadai untuk memperbaiki kerusakan apapun dan sengketa keabsahan ilmiah dari klaim amazonians (atau pendukung mereka) tampaknya memiliki sumber daya untuk terus memerangi ini gugatan di pengadilan.

PERTANYAAN
1.      Mungkinkah masyarakat Ekuador mampu menuntut Texaco di pengadilan AS?
2.      Seandainya tumpahan minyak disebabkan oleh tindakan Tuhan, serta gempa bumi, apakah Texaco harus bertanggung jawab?
3.      Apakah anda menemukan argumen Texaco mengenai melawan tuntutan hukum? mengapa dan mengapa tidak?

JAWABAN
1.      Ya, ekuador harus menuntut texaco. Karena Texaco menghancurkan lebih dari 1 juta hectared hutan tropis, menumpahkan 74 juta liter minyak, dan teknologi usang digunakan yang menyebabkan pembuangan 18 juta liter limbah beracun. Jaringan aksi hutan hujan, sebuah organisasi san Fransisco berbasis, mengatakan efek termasuk produksi tanaman miskin di daerah bencana, invasi tanah suku, serangan seksual yang dilakukan oleh para pekerja minyak, dan hilangnya hewan buruan (yang akan memasok makanan bagi masyarakat adat).
2.      Ya, texaco harus bertanggung jawab. Karena walaupun tumpahnya minyak bukan karena kesalahan procedur dalam pengelolaan minyak milik texaco, tetapi kerusakan lingkungan yang terjadi akibat tumpahnya minyak tersebut. Gempa bumi tidak akan menyebabkan keracunan limbah atau tanah yang terkontaminasi dan berbagai macam permasalahan lingkungan yang terjadi di ekuador, tapi semua itu terjadi karena tumpahnya 74 juta liter minyak.
3.      Ya. Argumen texaco yang melawan tuntutan hukum pemerintah negara-negara yang bersatu antara lain :
·         Texaco sudah melakukan Kegiatan yang sesuai dengan hukum Ekuador, dan standar industri minyak internasional.
·         Kegiatan industri dilakukan oleh sebagian besar tenaga kerja Ekuador. Texaco percaya akan selalu bertindak untuk kepentingan masyarakat nya / negara.
·         Semua investasi / operasi telah disetujui dan dipantau oleh pemerintah Ekuador dan Petroecuador.
·         Semua kegiatan dilakukan dengan persetujuan dan pengawasan dari pemerintah Ekuador.
·         Tindakan ramah lingkungan digunakan, seperti helikopter, bukan jalan.
·         Kesehatan masyarakat Ekuador meningkat selama Texaco berdiri di Ekuador.
·         Sembilan puluh delapan persen dari uang yang dihasilkan tinggal di Ekuador-50 persen dari GDP selama periode tersebut.
·         Pekerjaan disediakan untuk 2.800.
·         Uang diberikan untuk sekolah-sekolah.
·         Perusahaan rekayasa independen tidak menemukan kerusakan abadi.
·         Program pemulihan $ 40 juta mulai per satu perjanjian dengan pemerintah Ekuador.
·         Pengadilan amerika serikat tidak boleh mengatur kegiatan di luar negeri.

ANALISIS
            Menurut kelompok kami, hal ini merupakan sebuah kasus pelanggaran yang telah dilakukan oleh sebuah perusahaan terutama dalam aspek pencemaran lingkungan. Jika dilihat dari sisi masyarakat sekitar, tentu pencemaran ini sangat merugikan bagi kelangsungan hidup mereka, karena sungai-sungai tempat mereka mencari makan dan beraktivitas kini telah tercemar oleh limbah perusahaan Texaco inc. Memang perusahaan ini tadinya mempunyai maksud dan tujuan yang baik yaitu mereka ingin mengembangkan sumber daya alam Ekuador dan mendorong kolonosasi wilayah ini, tetapi mereka kurang memikirkan secara detail mengenai aspek-aspek penting yang sekiranya bisa merugikan pihak lain terutama dalam aspek lingkungan. Pemilihan  lokasi penambangan yang baik seharusnya tidak melibatkan pihak masyarakat. Lapangan pekerjaan yang sekiranya diperuntukkan masyarakat sekitar malah membuat petaka yang besar terhadap lingkungan tersebut.
            Pengolahan sumber daya alam khususnya pengeboran minyak yang dilakukan oleh perusahaan Texaco Inc kurang memilih peralatan yang baik untuk melakukan pengeboran tersebut. Pencemaran yang terjadi murni akibat kecerobohan pekerja tambang, peralatan tambang yang sudah tidak layak pakai, tersebut dan bukan disebabkan oleh bencana alam. Pencemaran ini membuat kontaminasi terhadap sungai-sungai dan danau di Amazon. Masyarakat menuntut perusahaan tersebut agar bertanggung jawab terhadap pencemaran yang dilakukannya tersebut.
            Sebuah organisasi san Fransisco mengatakan bahwa produksi tanaman di daerah menjadi sedikit, invasi tanah masyarakat, banyaknya peleceahan seksual yang dilakukan oleh para pekerja minyak, dan hilangnya hewan ternak yang diburu oleh pekerja tambang tersebut. Ekskutif di Fugro-McClelland, melaksanakan audit di Ekuador. Audit dilakukan untuk mengatasi dampak operasi pada tanah, air, dan udara dan untuk menilai kepatuhan terhadap undang-undang lingkungan, peraturan, dan praktek yang berlaku umum dalam operasi. Hal ini diakui secara internasional oleh perusahaan konsultan independen, AGRA bumi & lingkungan.
            Masing-masing secara independen menyimpulkan bahwa Texaco Inc. bertanggung jawab atas semua kerugian dan menyatakan bahwa tidak ada dampak lingkungan panjang atau signifikan dari bekas operasi tersebut.


KASUS ETIKA MASALAH ARTHUR ANDERSEN

Arthur Andersen LPP adalah salah satu firma akuntansi terbesar di AS yang berdiri sejak 1913. Selama perjalanannya perusahan ini memiliki reputasi sebagai kepercayaan, integritas dan etika yang penting bagi perusahaan yang di bebani auditing secara independen dan melaporkan laporan-laporan perusahaan publik, dimana akurasi investor tergantung keputusan investasi.
Di masa-masa awalnya Andersen memiliki standar-standar profesi akuntansi dan mengembangkan inisiatif-inisiatif baru pada kekuatan-kekuatan integritasnya. Arthur Andersen pernah menjadi model sebuah karakter teguh hati dan integritas yang merupakan profesionalitas dalam akuntansi. Tetapi kebangkrutan klien-klien besar membuka skandal-skandal besar yang membuat firma akuntansi ini tutup.
Kebangkitan
Ketika Leonard Spacek bergabung di tahun 1947, ia mulai mengembangkan jasa konsultan kepada klien-klien besar. Selama rentang waktu 30 tahunan, bisnis konsultasi Andersen menjadi lebih menguntungkan daripada usaha aslinya. Di Andersen, pertumbuhan menjadi prioritas dan penekanannya pada perekrutan dan mempertahankan klien-klien besar berdampak pada kualitas dan independensi audit. Fokus pada pertumbuhan ini menghasilkan perubahan yang mendasar pada budaya perusahaan. Bisnis konsultasi Andersen menjadi yang tercepat pertumbuhannya dan paling menguntungkan dan paling berkembang pesat di dunia. Banyak yang meninjaunya sebagai model sukses yang ditiru frima-firma lainnya. Tetapi model ini menjadikan Securities and Exchange Commission (SEC) memberikan peringatan berkaitan independensi auditing. Ketua SEC yang prihatin akan hal ini menyarankan aturan-aturan baru untuk membatasi layanan di luar audit. Tetapi saran ini ditolak Andersen.
Tahun 1999 Andersen memisahkan fungsi akuntansi dan konsultasi. Namun seringkali strategi ini menjadikan persaingan di antara kedua unit yang cenderung melemahkan dan memicu kerahasiaan dan keegoisan. Komunikasi menjadi merosot, merintangi kemampuan perusahaan untuk tanggap dan bekerja efektif menghadapi krisis. Dengan pendapatan yang berkembang, unit konsultasi menuntut kompensasi dan pengakuan yang lebih besar. Perselisihan yang meruncing ini menjadikan pertikaian. Tahun 2000 dalam pengadilan arbitrase, hakim memutuskan bahwa konsultan Andersen bisa memisahkan diri dan bekerja secara efektif. Perusahaan konsultasi berubah namanya menjadi Accenture. Pada Januari 2001, Andersen mengangkat Joseph Berardino sebagai CEO baru dalam auditing. Tugas pertamanya adalah melacak perusahaan yang lebih kecil melalui sejumlah tuntutan hukum yang sudah ada. Andersen membayar amat mahal untuk tuntutan-tuntutan ini. Tahun berikutnya, banyak perusahaan klien Andersen meninjau ulang hubungannya dengan Andersen. Bagian selanjutnya adalah menjabarkan segelintir kasus yang membuat keruntuhan Andersen.
Keruntuhan
BFA
Skandal Baptist Foundation of Arizona (BFA) menjadi kebangkrutan terbesar perusahaan amal nirlaba dalam sejarah AS, dimana Andersen bertindak sebagai auditornya. Mereka dianggap menipu investor sebesar $570 juta. BFA didirikan untuk menghimpun dana dan mengelola gereja di Arizona. Lembaga ini bekerja seperti bank, membayar bunga deposito yang digunakan sebagian besar untuk berinvestasi di Arizona real estate. Ini merupakan investasi yang lebih spekulatif daripada apa yang dilakukan lembaga pembaptis lainnya.
Masalah dimulai ketika pasar real estate mengalami penurunan, dan manajemen dituntut untuk menghasilkan keuntungan. Karenanya, pengurus yayasan diduga menyembunyikan kerugian  dari investor sejak 1986  dengan menjual beberapa properti dengan harga tinggi kepada entitas-entitas yang telah meminjam uang dari ayyasan yang tak mungkin membayar properti kecuali kondisi pasar real estate berbalik. Dalam dokumen pengadilan apa yang disebut dengan “skema Ponzi” setelah kasus peniupuan yang terkenal, pejabat yayasan diduga mengambil uang dari investor baru untuk membayar investor yang sudah ada untuk menjaga arus kas. Sementara itu, pejabat puncak menerima gaji. Skema ini akhirnya terurai, mengarah pada investigasi kriminal dan tuntutan terhadap BFA dan Andersen. Akhirnya, yayasan mengajukan petisi Bab 11 mengenai perlindungan kebangkrutan pada tahun 1999.
Gugatan investor terhadap Andersen menuduh perusahaan ini melakukan pemalsuan dan menyesatkan laporan keuangan BFA. Dala sebuah pernyataannya di tahun 2000, Andersen merespon rasa simpatinya kepada BFA tetapi membela keakuratan dengan opininya tentang audit. Namun setelah dua tahun penyelidikan, laporan menunjukkan bahwa Andersen sudah diperingatkan kemungkinan kegiatan penipuan oleh beberapa karyawan BFA, yang akhirnya perusahaan setuju untuk membayar $217 juta untuk menyelesaikan gugatan dengan pemegang saham pada taun 2002.
Sunbeam
Masalah Andersen dengan Sunbeam bermula dari kegagalan audit yang membuat kesalahan serius pada akuntansinya yang akhirnya menghasilkan tuntutan class action dari investor Sunbeam. Baik dari gugatan hukum dan perintah sipil yang diajukan SEC menuduh Sunbeam membesar-besarkan penghasilan melaului strategi penipuan akuntansi, seperti pendapatan “cookie jar”, recording revenue on contingent sales, dan mempercepat penjualan dari periode selanjutnya ke kuartal masa kini. Perusahaan juga dituduh melakukan hal yang tidak benar melakukan transaksi “bill-and-hold”, dimana menggembungkan pesanan bulan depan dari pengiriman sebenarnya dan tagihannya.
Akibatnya, Sunbeam dipaksa meyatakan kembali laporan keuangan selama enam kuartal. SEC juga menuduh Arthur Andersen. Pada 2001, Sunbeam mengajukan petisi kepada Pengadilan kepailitan AS Distrik Selatan New York dengan Bab 11 Judul 11 tentang aturan kebangkrutan. Agustus 2002, pengadilan memutuskan pembayaran sebesar $141 juta. Andersen setuju membayar $110 juta untuk menyeleaikan klaim tanpa mengakui kesalahan dan tanggung jawab. Sunbeam mengalami kerugian pemegang saham sebesar $4,4 miliar dan kehilangan ribuan karyawannya. Sunbeam terbebas dari kebangkrutan.
Waste Management
Andersen juga terlibat dalam pengadilan atas data akuntansi yang dipertanyakan mengenai pendapatan yang berlebih sebesar $1,4 miliar dari Waste Management. Gugatan diajukan oleh SEC atas penipuan laporan keuangan selama lebih dari lima tahun. Menurut SEC, Waste Management membayar jasa audit kepada Andersen, yang menyarankan bahwa bisa memperoleh biaya tambahan melalui “tugas khusus”. Awalnya Andersen mengidentifikasi praktek-praktek akuntansi yang tidak tepat dan disajikan kepada Waste Management. Namun pimpinan Waste Management menolak mengkoreksi. Hal ini dilihat oleh SEC sebagai upaya menutupi penipuan masa lalu untuk melakukan penipuan masa depan. Hasilnya, Andersen harus membayar $220 juta ke pemegang saham Waste Management dan $7 juta ke SEC. Andersen dipaksa untuk melakukan perjanjian untuk tidak melakukan laporan palsu di masa mendatang atau izin usahanya akan dicabut – suatu persetujuan yang kemudian memutuskan hubungannya dengan Enron.
Enron
Bulan Oktober 2001, SEC mengumumkan investigasi akuntansi Enron, salah satu klien terbesar Andersen. Dengan Enron, Andersen mampu membuat 80 persen perusahaan minyak dan gas menjadi kliennya. Namun, pada November 2001 harus mengalami kerugian sebesar $586 juta. Dalam sebulan, Enron bangkrut.
Departemen Kehakiman AS menmulai melakukan penyelidikan kriminal pada 2002 yang mendorong Andersen dan kliennya runtuh. Perusahaan audit akhirnya mengakui telah menghancurkan dokumen yang berkaitan dengan audit Enron yang menghambat putusan. Atas kasus itu, Nancy Temple, pengacara Andersen meminta perlindungan Amandemen Kelima yang dengan demikian tidak memiliki saksi. Banyak pihak yang menamainya sebagai “bujukan koruptif” yang menyesatkan. Dia menginstruksikan David Duncan, supervisor Andersen dalam pengawasan rekening Enron, untuk menghapus namanya dari memo yang bisa memberatkannya.
Pada Juni 2005, pengadilan memutuskan Andersen bersalah menghambat peradilan, menjadikannya perusahaan akuntan pertama yang dipidana. Perusahaan setuju untuk menghentikan auditing publik  pada 31 Agustus 2002, yang pada prinsipnya mematikan bisnisnya.
Perusahaan Telekomunikasi
Sayangnya, tuduhan penipuan tidak berakhir pada kasus Enron. Berita segera muncul ketika WorldCom, klien terbesar Andersen, memiliki penyimpangan sebesar $3,9 miliar. Harga sahamnya kemudian jatuh dan investor melayangkan serangkaian tuntutan hukum yang mengirim WorldCOm ke Pengadilan Kepailitan. Andersen menyalahkan WorldCom dan bersikeras bahwa penyimpangan tidak pernah diungkapkan kepada auditor dan bahwa ia telah memenuhi standar SEC dalam auditnya. WorldCOm balik menuduh Andersen karena gagal menemukan penyimpangan yang ada. Selama kasus Enron dan WorldCOm berlanjut, banyak perusahaan-perusahaan lainnya dituduh melakukan penyimpangan akuntansi.
Kesimpulan :
Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusntya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Mungkin saja pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi perusahaan seperti misalnya pada kasus enron, tetapi akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini KAP yang seharusnya bersikap independen, tidak dilakukan oleh AA. Karena perbuatan tersebut, kedua-duanya menuai kehancuran dimana enron bangkrut dengan meninggalkan hutang millayaran dollar. Sedangkan KAP AA sendiri kehilangan keindependensiannya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut, juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP yang bersangkutan dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus ini.




Soal Pertanyaan :
1.      Apakah kontribusi yang diberikan oleh Arthur Andersen dalam bencana Enron?
Jawab  :
·         Pertumbuhan perusahaan dijadikan prioritas utama dan menekankan pada perekrutran dan mempertahankan klien-klien besar, namun mutu dan independensi audit dikorbankan.
·         Andersen menjadi membatasi pengawasan terhadap tim audit akibat kurangnya check and balances yang bisa terlihat ketika tim audit telah menyimpang dari kebijakan semula.
·         Sikap Arthur Andersen yang memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan pengadilan. Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hukum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen hancur. Akibatnya, banyak klien Andersen yang memutuskan hubungan dan Arthur Andersen pun ditutup.
2.      Manakah keputusan yang salah dari Arthur Andersen?
Jawab  :
·         Menyetujui kesepakatan bersama Enron untuk memanipulasi laporan keuangan yang mengalami kerugian.
·         Tidak menjalani tugas auditor yang seharusnya bersifat profesional dan independen.
·         Lebih mementingkan keuntungan dan segala sesuatunya diukur dengan uang. Sementara kualitas itu sendiri tidak ia jalankan.
3.      Apakah motivasi utama dibalik keputusan mitra audit Arthur Andersen terhadap audit Enron, Worldcom, Waste Management dan Sunbeam : kepentingan umum atau suatu kepentingan yang lain? Sebutkan contoh – contoh yang mengungkapkan motivasi ini
Jawab  :
Kepentingan yang lain. AA lebih mementingkan kepentingan Enron untuk memanipulasi laporan keuangan yang mengalami kerugian agar para investor tetap bertahan berinvestasi pada Enron tanpa melihat dari segi resiko dan latar belakang prosedur seorang auditor yang sebenarnya. Contohnya AA sebagai auditor dan konsultan (dan menarik biaya untuk konsultasi) beberapa SPE yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan palsu, menyembunyikan kerugian, menjaga pembiayaan dari laporan keuangan konsolidasi Enron dan gagal untuk memenuhi ekuitas berisiko dibawah 3 persen atas investor luar dan kriteria pengendalian keputusan untuk nonkonsolidasi.
4.      Mengapa seharusnya auditor membuat keputusan untuk kepentingan umum daripada kepentingan manajemen atau pemegang saham saat ini?
Jawab  :
Karena sesuai dengan sifat seorang auditor yaitu bersifat profesional dan independent, itu berarti sebagai seorang auditor tidak boleh berpihak kepada siapapun. Menjalani tugas sesuai dengan prosedur, mengambil keputusan sesuai dengan informasi dan temuan audit yang sudah didapat. Agar tidak merugikan pada kedua belah pihak. Karena apabila tidak seperti itu akan banyak resiko yang akan dihadapi oleh auditor itu sendiri, perusahaan dan pemegang sahamnya.
5.      Mengapa Arthur Andersen – Mitra penanggung jawab untuk pengendalian kualitas – tidak menghentikan keputusan yang cacat dari mitra audit?
Jawab  :
Duncan sebagai mitra AA tidak menghentikan keputusan yang cacat karena Duncan merasa tidak mampu menolak mitra pengendali kualitas atas keinginannya sendiri, mungkin Duncan merasa posisi dia dalam kemitraan tersebut tidak bisa menunjang atau merasa tidak mempunyai hak untuk berpendapat.
6.      Haruskah semua pekerja Arthur Andersen menderita atas tindakan atau kelambanan tindakan yang disebabkan oleh kurang dari 100 orang? Manakah personel Arthur Andersen yang seharusnya dituntut?
Jawab  :
Tidak, karena ini bukan salah mereka. Namun karena masalah enron ini yang melibatkan AA, semua anggota AA terkena imbasnya dan mengakibatkan mereka kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Dari kasus ini yang seharusnya dituntut adalah orang-orang yang terlibat langsung pada masalah enron ini.
7.      Dalam  keadaan apa perusahaan audit harus memusnahkan atau menghancurkan kertas kerja audit?
Jawab  :
Sesuai dengan peraturan sebagai seorang auditor harus menjaga semua dokumen-dokumen sampai 5 tahun. Apabila sudah 5 tahun, barulah dokumen tersebut dapat dimusnahkan atau dihancurkan.
8.      Jawablab pertanyaan – pertanyaan yang ada dalam bagian “Pertanyaan Tersisa” yang dibahas dalam kasus etika ini, Masalah Arthur Andersen.
Jawab  :

Seharusnya dengan adanya kasus Arthur Andersen ini menjadi pelajaran bagi KAP lain untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan. Karena apabila terjadi kembali masalah AA ini pada KAP lain otomatis masyarakat akan tidak percaya lagi pada KAP tersebut bahkan mungkin akan menghakimi sendiri status seorang auditor itu sendiri. Dan otomatis KAP Big 4 itu akan hilang. Namun apabila masalah AA dijadikan sebagai bahan pelajaran dan pembatas untuk berbuat menyimpang. KAP lain mampu bertahan dan memberikan yang terbaik untuk kliennya. Dari masalah AA ini yang sudah sampai ke pengadilan tentu saja akan menyeret semua pihak yang bersangkutan, sedikit demi sedikit akan terungkap siapa-siapa saja yang bersalah dan harus bertanggung jawab. Semoga dengan adanya masalah ini tidak terjadi tragedi lain. 

Jika aku menjadi seorang Akuntan Pendidik


Sampai saat ini masih banyak yang masih bingung atau “galau” pekerjaan apa yang harus dipilih bagi seorang lulusan D3, S1 atau S2 sekalipun, apalagi SMA/SMK. Sebelum saya kebingungan untuk memikirkan hal tersebut, saya akan mencoba menuliskan hal-hal apa saja yang harus saya lakukan apabila saya menjadi seorang Akuntan Pendidik. Akuntan pendidik adalah profesi akuntan yang memberikan jasa berupa pelayanan pendidikan akuntansi kepada masyarakat melalui lembaga – lembaga pelayanan yang ada, yang berguna untuk melahirkan akuntan-akuntan yang terampil dan professional
Profesi akuntansi pendidik sangat di butuhkan bagi kemajuan profesi akuntansi itu sendiri, karena di tangan mereka para calon-calon akuntan dididik. Akuntan pendidik harus dapat melakukan transfer knowladge kepada mahasiswanya, memiliki tingkat yang tinggi dan menguasi pengetahuan bisnis dan akuntansi, teknologi informasi dan mampu mengembangkan pengetahuanya melalui pendidikan
Akuntan Pendidik, bertugas dalam pendidikan akuntansi yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi. 
Menurut saya, Menjadi seorang akuntan pendidik yang sangat banyak diminati oleh banyak orang, khususnya orang-orang seperti saya pribadi yang mempunyai latar pendidikan akuntansi maupun manajemen keuangan. Namun tidak semua seorang bisa menempati sebagai akuntan pendidik karena pada umumnya akuntan publik harus memiliki kode etik sebagai seorang akuntan yang baik dan juga peranan yang tidak semua orang bisa menyanggupi.
Persoalan etika yang kerap muncul dalam dunia auditing merupakan salah satu contoh pentingnya peranan akuntan pendidik dalam hal ini akuntan pendidik untuk menanamkan nilai-nilai etika akuntan pada mahasiswa didiknya. Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
Seorang berhak menyandang gelar akuntan apabila telah memenuhi syarat antara lain : Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dan Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar akuntan atau Perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar akuntan. Selain itu mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium pendidikan tinggi ilmu ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976
Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik, yang merupakan seperangkat prinsip–prinsip moral yang mengatur tentang perilaku professional.
Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Etika profesi yang dimaksud adalah Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan kliennya, antara akuntan publik dengan rekan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. Etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.